Download Sosialisasi SKP dan PAK Tahunan Terbaru 2015
2. DUPAK 2014
4. Guru
Namanya pertemuan seperti ini harusnya sumber memberikan kesan yang baik jangan seperti ini....
Tadi pagi saya mengikuti sosialisasi mengenai SKP dan PAK Tahunan yang dilakukan oleh UPT Dinas Dikpora Unit Kecamatan.
Sumber pembicara adalah Pegawai Sukses dari Dinas Dikpora Kab...
Banyak sekali sindiran-sindiran yang dilakukan oleh salah satu sumber dengan mengatakan
Awalnya salah satu sumber mengatakan pada pertemuan sebelumnya, saat rapat mengatakan kepada Pengawas TK/SD Kecamatan masing-masing dengan menunjuk OPS dari Pegawai Guru PNS, agar masalah pembiayaan mudah tanpa harus mengorbankan GTT/OPS sing ora kanggo.
Selain itu sumber mengatakan:
(Nek GTT/OPS wes ra niat kerja metu bae, nggo ngapa kanggo gawe ora)(Bagi saya pekerjaan OPS itu hanya 10% dibandingkan dengan tugas saya di Dinas Dikpora Kab. xxx yang mendata hampir 9000 PNS) sumber pembicara Dinas.
Padahal apakah sumber hanya memikirkan OPS itu mengerjakan DUPAK dan SKP saja, padahal kenyataannya tidak.
Pekerjaan OPS yang juga saya kerjakan setiap harinya sebanyak 24 jam terbang dengan data seabrak, dan mungkin hampir setiap hari dikerjakan dengan prosentase >70% dibandingkan SKP dan DUPAK yang hanya dianggap 10% oleh Pegawai dari Dinas Dikpora Kab.
Selain itu juga sebagai OPS dan GTT di sekolah negeri saya harus bisa membagi waktu antara pekerjaan rumah dan sekolah. Belum BOS, SIMDA, DAPODIKDAS, PADAMU NEGERI, ADMINISTRASI SEKOLAH, ADMINISTRASI KELAS, dan masih banyak lagi.
Apakah Dinas Kab. Kebumen masih tidak percaya dengan kami yang hanya seorang GTT/OPS dengan bayaran hampir minim bagi yang sudah berkeluarga. Masihkah ada hati nuranimu PAK?
Kalo menurut saya pribadi bukankah kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan diwajibkan harus saling menghargai pendapat, hak, dan kewajiban masing-masing individu. Bukan tidak mungkin disaat kita nanti sudah mulai tua dan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain.
Maksud dari masalah ini adalah, sumber mengatakan bahwa GTT/OPS selalu membeberkan bahwa mereka mendapat gaji sedikit, mengeluh di media sosial, di sms, mengadu kepada pemerintah, dll.
Itu adalah kesekian hal yang dimaksud oleh sumber bahwa GTT/OPS itu cengeng, padahal ada peraturan tentang pegawai honorer di sekolah mendapat biaya sebanyak 15% dari sumber dana BOS meskipun hanya SPM nya saja yang dibayarkan.
Saya mendengar perkataan salah satu Pegawai Dinas sangat MIRIS dan sakit sekali.
Apakah ini yang anda berikan Kepada Kami OPS yang bekerja tiap malam entry data Dapodikdas dan Padamu Negeri, belum pencairan dana BOS yang terlambat padahal di lapangan kami sangat membutuhkan untuk menjalankan Operasional Sekolah.
Kami dan anda juga manusia, yang hanya ciptaan Tuhan YME. Setiap manusia pasti pernah mengalami yang namanya mengeluh, prihatin, dan sedih.
Ditambah lagi, Pegawai itu mengatakan... "Kalo sosialisasi ini tidak ikhlas, pulang saja!
SUNGGUH SANGAT MIRIS BAGI TEMEN-TEMEN YANG MENGIKUTI SOSIALISASI HARI INI YANG IKHLAS DAN TABAH YAAA...
3 comments:
wah, saya ikut miris membaca kisah anda, yang seharusnya seorang pimpinan tidak perlu berkata seperti itu.Tapi saya berharap anda adalah orang yang sabar. Posisi anda dalam sistem pendidikan sangat penting. Coba kalau OPS mogok, apa dapodikdas dapat berjalan. Sabar ya mas, Allah selalu mencintai orang-orang yang sabar, dan sumber yang anda maksud segera sadar dari igauannya.
terima kasih pak sudah berkunjung, saya masih Honorer jadi saya anggap itu sebagai angin lalu, biar mereka berkoar2 seperti itu tapi yang utama data saya harus valid meskipun saya selalu disalahkan, terima kasih atas pendapat bapak Satrio, semoga artikel ini bermanfaat
Tetap semangat bro...
Post a Comment