Posted by Blogger Name. Category:
Dapodikdas
Sudah 3 tahun berjalan dari awal peluncuran pertama Dapodikdas untuk Pendidikan Dasar yang sampai saat ini sangat membantu dalam menentukan Identitas Sekolah, PTK, Jumlah siswa, dan Rombel, serta Sarpras.
Manfaatnya pun sangat banyak, mulai dari Identitas Sekolah digadang-gadang memiliki keunggulan yaitu untuk memperkenalkan Sekolah tempat anda mengajar yang berisi tentang rekening pribadi sekolah dan lainnya sebagai syarat pencairan BOS.
Pada PTK juga lebih lengkap, identitas PTK, Riwayat gaji, kepangkatan, sertifikasi hingga pendidikan dan lainnya membungkus menu ini.
Untuk siswa juga jumlah siswa pada semester ini misalnya mempengaruhi pada penerimaan BSM serta jumlah penerimaan di BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Termasuk ada biaya beasiswa untuk siswa berprestasi dan lain sebagainya.
Di rombel guru masuk ke jam pelajaran sesuai kelas yang diampu oleh PTK termasuk guru mapel dan lainnya. Semua berjalan sesuai Tupoksi dan kenyataan yang ada pada lapangan.
Di menu Sarpras yang berisi tentang inventaris barang dan benda milik sekolah misal berupa meja pada kelas 1 ada berapa dan laik atau tidak laik. Juga bisa untuk mengajukan DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk pembangunan sekolah yang membutuhkan, namun belum teruji jelas karena menurut saya tetap harus ada bukti dan foto.
Namun seiring berkembangnya jaman berlalu dan semuanya sudah serba canggih masih saja Dapodikdas sebagai Aplikasi Data Pokok Pendidikan mengalami hal yang sama dan penyakit nya terus berkembang, padahal data pokok pendidikan ini mempengaruhi semua program milik pemerintah seperti Tunjangan Sertifikasi.
Ditempat saya saja salah satu PTK mengalami hal yang dirasa sangat menyesatkan, padahal inputan awal adalah pada pangkat dan golongan IV/a dengan tanggal dan nomor sesuai dengan SK.
Namun yang terjadi adalah sistem selalu menyalahkan pekerjaan OPERATOR.
Misalnya berikut rentetan-rentetan kegagalan sistem Dapodik yang saya kumpulkan dari berbagai sumber:
1. Versi Aplikasi dan Patch yang selalu berubah-ubah meskipun Fitur bertambah namun tetap Aplikasi Data Pokok Pendidik ini selalu memakan korban, karena masih versi trial bukan full.
2
3
4
5
200. Masalah Pangkat dan golongan yang tidak sesuai dengan keadaan awal saat memasukkannya.
Salam 10 Data!!!
0 comments:
Post a Comment