Posted by Blogger Name. Category:
IPA
Terjadinya Megaplume
Megaplume adalah pusaran air raksasa yang berputar seperti tornado,
tetapi terjadi di dasar laut. Di tengah Megaplume ada sebuah daratan
luas di dasar laut yang disebut Kubah Magma (sama seperti jerawat).
Kubah Magma bukan gunung berapi aktif di samudra, tetapi kantung-kantung
magma yang menerobos masuk batuan di dasar lautan. Kubah Magma dapat
meletus seperti gunung berapi, tetapi hal ini jarang terjadi karena air
laut di sekitar kubah magma mendinginkan batuan dasar laut dan menahan
laju magma yang mencari jalan keluar, ketika magma mendingin pusaran air
pun berhenti.
Pusaran air
yang mengelilingi kubah magma terjadi karena perubahan temperatur
ekstrem yang terjadi di dasar samudra, air di bagian bawah samudra
bersifat panas dan menjadi ringan karena pengaruh dari kantung magma,
sementara air di bagian atas samudra bersifat dingin dan menjadi berat.
Karena hal tersebut air panas yang berada di bawah naik ke atas, dan air
dingin turun ke bawah untuk mengisi kekosongan di bawah dan terjadilah
pusaran air besar. Hal ini sama seperti yang terjadi pada tornado, namun
pada tornado temperatur mempengaruhi udara bukan air. Pusaran air
tersebut putarannya semakin melambat di dekat pusat, sekitar 18 knot dan
dapat terjadi beberapa minggu.
Di sekitar Megaplume banyak terdapat Sphyrna Mokkaran ( Hiu berkepala
palu ), mereka sangat menyukai daerah yang bersuhu hangat. Sphyrna
Mokkaran menurut penelitian mempunyai penciuman yang baik di laut,
mereka dapat mencium bau darah dari jarak 1 mil.
Megaplume atau Pusaran Air
Ngomongin tentang bencana yang ditimbulkan oleh peristiwa Megaplume,
dulu pada 1986 di Juan de Fuca Ridge, kubah magma yang menjadi titik
pusat Megaplume meletus dan magma seberat ribuan ton dengan suhu 1.200
derajat Celcius meledak di dasar laut secara bersamaan sehingga
memperbesar intensitas Megaplume. Lava yang sangat panas langsung
membuat air menguap, dan menciptakan tiang uap yang besar yang meluncur
ke permukaan air menuju pusat Megaplume. Didorong oleh kandungan energi
kinetik yang sama dari dinamika air yang menjadi sumber kekuatan
pusaran, perpindahan energi secara vertikal dari uap yang terbentuk
dilawan oleh pusaran air anti-siklon yang mengelilingi tiang uap tersebut dan memiliki energi berlawanan. Berputar disekeliling tiang uap, air laut memilin kuat ke bawah.
Uap yang terlepas menciptakan penghisap besar yang menarik jutaan galon
air laut ke bawah dan kemudian bersentuhan dengan magma. Ketika air yang
baru tiba tersebut menyentuh dasar laut, air tersebut menjadi uap dan
membutuhkan jalan untuk melepaskan diri, lalu bergabung dengan pilar uap
yang semakin besar dan mendesak ke atas sambil menarik lebih banyak air
lagi. Ketika lebih banyak air lagi yang terhisap.
0 comments:
Post a Comment