Setelah ujian akhir semester ganjil
berakhir, bapak dan ibu guru di beberapa sekolah sedang kebingungan
membuat nilai rapot. Pasalnya nilai untuk rapot kali ini berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya.
Kalau pada
semester-semester sebelumnya, guru hanya membuat nilai rapot berdasarkan
nilai UH (Ulangan Harian), UTS (Ulangan tengah semester) dan UAS
(Ujian Akhir Semester). Penulisan nilainya pun tidak berbelit seperti
sekarang.
Pada semester ini, guru dibuat pusing
tujuh keliling, karena masalah nilai untuk rapot. Walaupun kurikulum
2013 sudah dihentikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan dasar
menengah Anies Baswedan, tetapi tidak serta merta penilaiannya
dihentikan. Karena kepala sekolah dan guru mengganggap kurikulum 2013
masih berjalan walaupun satu semester.
Ini sumber kebingungan para guru di
sekolah-sekolah yang masih menerapkan penilaian kurikulum 2013. Guru
diwajibkan membuat nilai tidak seperti pada kurikulum 2013 yang
menerapkan nilai kuntitatif dengan dua digit seperti 70, 80, 90 dan lain
sebagainya. Tetapi di kurikulum 2013 diterapkan nilai kulitatif yakni
menggunakan nilai A, B, C dan D.
Sebenarnya untuk konversi nilai dari
nilai kuantitatif ke kualitatif tidak menjadi masalah tapi yang menjadi
persoalannya adalah penilaian dalam kurikulum 2013 ada tiga, yaitu nilai
pengetahuan, nilai keterampilan dan nilai sikap.
Untuk nilai pengetahuan sendiri
penilaiannya berdasarkan nilai ulangan harian, nilai UTS, dan nilai UAS.
Setelah mendapat hasil maka dikonversi menjadi nilai A, A-, B+, B, C+,
dan C. Sementara itu untuk nilai keterampilan berdasarkan nilai praktek
atau tugas proyek dari guru mata pelajaran, dan nilai sikap berdasarkan
sikap dan perilaku siswa selama berada di kelas, di lingkungan sekolah
dan di luar sekolah.
Kebingungan lagi lainnya adalah saat
deskripsi nilai pengetahuan, nilai ketrampilan dan nilai sikap. Untuk
deskripsi nilai pengetahuan, guru harus berdasarkan kompetensi dasar
dari apa yang dia ajarkan kepada muridnya, begitu juga dengan deskripsi
nilai ketrampilan dan sikap.
Untuk deskripsi nilai pengetahuan
biasanya diisi dengan kata-kata memahami, sangat memahami. Sementara
untuk deskripsi ketrampilan diisi dengan kata-kata terampil, sangat
terampil. Dan deskripsi sikap diisi dengan menunjukkan sikap, dan sangat
menunjukkan sikap menghayati ajaran agama, jujur, disiplin, rasa ingin
tahu, teliti dan menghargai teman.
Belum lagi bagi Anda yang diberi
kepercayaan menjadi wali kelas. Bapak dan ibu guru harus mengumpulkan
semua nilai dari para guru mata pelajaran untuk dibuatkan rekapan yang
akan dijadikan nilai rapot para peserta didiknya.
Itulah kerjaan para guru saat ini yang
membuatnya kurang enak makan kurang enak tidur. Bahkan banyak
rekan-rekan yang harus kerja lembur untuk membuat nilai rapot yang
rencananya akan dibagikan pada tanggal 20 Desember mendatang.
Untuk itu mohon dipahami oleh orang tua
atau wali murid yang anak-anaknya harus menggunakan sistem penilaian
dengan menggunakan kurikulum 2013 (kurtilas) karena dipastikan untuk
rapot tahun ini harus menggunakan kertas yang diprint buku seperti
sebelumnya. Ini tidak lain karena terlalu banyak poin yang harus ditulis
di rapot. Tetap semangat untuk bapak dan ibu guru yang masih bergelut
dengan nilai-nilai kurtilas.
0 comments:
Post a Comment